Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Prinsip Pendelegasian

 Prinsip Pendelegasian

Prinsip Pendelegasian


Ada beberapa pedoman berupa prinsip-prinsip yang dapat membantu manajer dalam proses pendelegasian. Prinsip pendelegasian adalah sebagai berikut: -

  1. Prinsip hasil dikecualikan

    Prinsip ini menyarankan bahwa setiap manajer sebelum mendelegasikan kekuasaan kepada bawahan harus dapat dengan jelas mendefinisikan tujuan serta hasil yang diharapkan dari mereka. Tujuan dan sasaran harus didefinisikan secara lengkap dan jelas dan standar kinerja juga harus diberitahukan dengan jelas.

    Misalnya, seorang manajer pemasaran menjelaskan kepada penjual mengenai unit penjualan yang akan dilakukan pada hari tertentu, katakanlah sepuluh unit sehari harus menjadi target penjualan. Sementara manajer pemasaran memberikan pedoman penjualan ini, menyebutkan target penjualan sangat penting agar salesman dapat melakukan tugasnya secara efisien dengan pikiran yang jernih.

  2. Prinsip Paritas Wewenang dan Tanggung Jawab

    Menurut prinsip ini, manajer harus menjaga keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab . Keduanya harus berjalan beriringan.

    Menurut prinsip ini, jika seorang bawahan diberi tanggung jawab untuk melakukan suatu tugas, maka pada saat yang sama ia harus diberi kebebasan dan kekuasaan yang cukup untuk melaksanakan tugas itu secara efektif. Prinsip ini juga tidak memberikan wewenang yang berlebihan kepada bawahan yang sewaktu-waktu dapat disalahgunakan olehnya. Wewenang harus diberikan sedemikian rupa sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, tidak boleh ada tingkat perbedaan antara keduanya.

  3. Prinsip tanggung jawab mutlak

    Ini mengatakan bahwa wewenang dapat didelegasikan tetapi tanggung jawab tidak dapat didelegasikan oleh manajer kepada bawahannya yang berarti tanggung jawab bersifat tetap. Manajer pada setiap tingkatan, apapun kewenangannya, selalu bertanggung jawab kepada atasannya untuk melaksanakan tugasnya dengan cara mendelegasikan wewenang. Bukan berarti dia bisa lepas dari tanggung jawabnya. Dia akan selalu tetap bertanggung jawab sampai selesainya tugas.

    Setiap atasan bertanggung jawab atas tindakan bawahannya dan bertanggung jawab kepada atasannya sehingga atasan tidak dapat melimpahkan kesalahan kepada bawahan meskipun ia telah mendelegasikan wewenang tertentu kepada bawahan, misalnya jika manajer produksi telah diberi pekerjaan dan mesin rusak. . Jika tukang reparasi tidak dapat menyelesaikan pekerjaan perbaikan, manajer produksi akan bertanggung jawab kepada CEO jika produksinya tidak selesai.

  4. Prinsip tingkat Otoritas

    Prinsip ini menunjukkan bahwa seorang manajer harus menggunakan wewenangnya dalam yurisdiksi/kerangka kerja yang diberikan.

    Manajer harus dipaksa untuk berkonsultasi dengan atasannya mengenai hal-hal yang kewenangannya tidak diberikan itu artinya sebelum seorang manajer mengambil keputusan penting, dia harus memastikan bahwa dia memiliki wewenang untuk melakukan itu di sisi lain, bawahan juga tidak boleh sering menyampaikan keluhan dan saran mereka kepada atasan mereka jika mereka tidak diminta untuk melakukannya.

    Prinsip ini menekankan pada derajat otoritas dan tingkat sampai mana otoritas itu harus dipertahankan.

Post a Comment for "Prinsip Pendelegasian"