Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Remunerasi Karyawan

 Remunerasi Karyawan

Remunerasi Karyawan

Remunerasi Karyawan mengacu pada penghargaan atau kompensasi yang diberikan kepada karyawan atas prestasi kerja mereka. Remunerasi memberikan daya tarik dasar bagi seorang karyawan untuk melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif.

Remunerasi mengarah pada motivasi karyawan. Gaji merupakan sumber pendapatan penting bagi karyawan dan menentukan standar hidup mereka. Gaji berpengaruh terhadap produktivitas dan prestasi kerja karyawan. Dengan demikian besaran dan cara pemberian upah sangat penting baik bagi manajemen maupun karyawan.

Terutama ada dua jenis Remunerasi Karyawan

  1. Metode Tarif Waktu
  2. Metode Nilai Sepotong

Metode remunerasi karyawan ini dijelaskan di bawah ini secara rinci

Metode Remunerasi Karyawan

  1. Metode Tarif Waktu: Di bawah sistem tarif waktu, remunerasi secara langsung dikaitkan dengan waktu yang dihabiskan atau dikhususkan oleh seorang karyawan di tempat kerja. Karyawan dibayar dengan jumlah tetap yang telah ditentukan sebelumnya setiap jam, harian, mingguan, atau bulanan terlepas dari output mereka. Ini adalah metode remunerasi yang sangat sederhana. Ini mengarah pada pemborosan sumber daya minimum dan kemungkinan kecelakaan yang lebih kecil.

    Metode Time Rate menghasilkan keluaran yang berkualitas dan metode ini sangat bermanfaat bagi karyawan baru karena mereka dapat mempelajari pekerjaan mereka tanpa ada pengurangan gaji mereka. Cara ini mendorong persatuan pegawai karena pegawai kelompok/kader tertentu mendapatkan gaji yang sama.

    Ada beberapa kelemahan dari Time Rate Method, seperti mengarah pada pengawasan yang ketat, biaya karyawan yang tidak pasti, efisiensi karyawan yang lebih rendah karena tidak ada perbedaan yang dibuat antara karyawan yang efisien dan tidak efisien, dan semangat kerja karyawan yang rendah.

    Sistem tarif waktu lebih cocok di mana pekerjaan bersifat non-repetitif dan lebih menekankan pada output kualitas daripada output kuantitas.

  2. Metode Nilai Sepotong: Ini adalah metode kompensasi di mana remunerasi dibayarkan berdasarkan unit atau potongan yang diproduksi oleh seorang karyawan. Dalam sistem ini lebih ditekankan pada output kuantitas daripada output kualitas.

    Dengan sistem ini penentuan biaya pegawai per unit tidak sulit karena gaji berbeda dengan output. Ada sedikit pengawasan yang diperlukan dalam metode ini dan karenanya biaya produksi per unit rendah. Sistem ini meningkatkan moral karyawan karena gaji berhubungan langsung dengan usaha kerja mereka. Ada efisiensi kerja yang lebih besar dalam metode ini.

    Ada beberapa kelemahan dari metode ini, seperti tidak mudah dihitung, mengarah pada penurunan kualitas kerja, pemborosan sumber daya, persatuan karyawan yang lebih rendah, biaya produksi yang lebih tinggi dan ketidakamanan di antara karyawan.

    Sistem upah borongan lebih cocok bila sifat pekerjaannya berulang-ulang dan kuantitas lebih ditekankan daripada kualitas .

Post a Comment for "Remunerasi Karyawan"